Minggu, 08 September 2013

resume seminar sinta


Bapak Gita Wirjawan
Para mahasiswa lulusan ITB diharapkan dapat semakin membawa kemajuan
bagi Indonesia baik dari sisi ekonomi maupun budaya. 'We have to be
nationalistic, but at the same time to be internationalist.'
Indonesia membutuhkan pemimpin yang bisa menjawab tantangan zaman dan
permintaan rakyatnya. Dengan menempati urutan ke-15 di dunia dalam
pekonomian Indonesia kita masih tetap tertinggal dari Korea Selatan
terutama dari sisi eksportasi budaya. Negara Korea Selatan kini
kemajuannya kian melejit mulai dari sisi ekonomi, industri, maupun
budayanya. Bila dibandingkan dengan kebijakan Korea Selatan yang kini
mampu bersaing dengan negara maju Asia seperti Jepang dan China,
terletak perbedaan dalam kebijakan dengan pemerintahan Indonesia.
Beberapa puluh tahun yang lalu, pemerintah Korea Selatan gencar
memberlakukan reformasi agraria yaitu sistem dimana mendorong
masyarakat menjadi successful entrepreneur dengan memberikan segala
bentuk bantuan. Berhasilnya kebijakan ini dapat dilihat dari produk
raksasa Korea Selatan seperti Hyundai LG, dan Samsung. Reformasi
agraria adalah suatu sistem yang sangat dibutuhkan Indonesia agar maju
dalam perdagangan. Dengan perdagangan dan industri yang maju,
eksportasi budaya akan terjadi dengan lebih mudah.
Bila ingin budaya kita dikenal oleh seluruh dunia, maka kita harus
penuh dengan budaya yang bangga berbangsa.
'Kita harus bisa meng-Garudakan diri kita sendiri, karena bangsa yang
menghilangkan kearifan lokalnya sama saja menghilangkan jati diri
bangsa tersebut.'



Ibu Tri Mumpuni

Dalam hidup kita harus menyelaraskan logika dan perasaan agar seimbang.
Wirausaha sosial ialah seorang entrepreneur yang juga peduli akan
keadaan sosial ditengah era ekonomi yang demanding dan kapitalis.
Ekonomi masa kini dijadikan alat untuk mencari keuntungan tanpa peduli
kemanusiaan dan lingkungan, oleh karena itu, seorang wirausaha sosial
diharapkan untuk mencoba mengubah ekonomi menjadi lebih manusiawi.
Sudah tidak diragukan lagi, para lulusan ITB umumnya bekerja di
perusahaan-perusahaan multinasional yang berbasis asing. Namun, apakah
kontribusi kita bagi bangsa?
Kita bisa mewujudkan mimpi anak-anak Indonesia dengan menjadi pemimpin
yang berintegritas. Masih banyak pelosok Indonesia yang tidak mendapat
pasokan listrik serta fasilitas pendidikan yang minim sehingga kita
perlu ikut berkontribusi dalam kesejahteraan sosial demi majunya
bangsa.
"Indonesia tidak hanya kekayaan alamnya yg beragam, tetapi juga kultur
dan penduduknya."

WANADRI
Wanadri adalah Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung,
merupakan organisasi yang bergerak di kegiatan alam bebas. Setelah
mencapai 7 puncak tertinggi gunung di berbagai negara serta
mengeksplorasi banyak tempat-tempat di Indonesia, membuat perasaan
kagum dan cinta bangsa semakin kuat. Indonesia yang memiliki
tempat-tempat yang indah dan menakjubkan memang patut dicintai.



Saska (CEO Riset Indie)
Riset indie yaitu pusat kegiatan penelitian independen dalam bidang
sains maupun sosial. Riset indie yg sedang berjalan saat ini adalah
Angkot Day yang akan diadakan tanggal 20 September 2013 dengan
menggratiskan angkot jurusan Kalapa-Dago seharian. Setelah itu, para
penumpang akan diwawancarai mengenai kesan-kesannya menaiki angkot
yang aman dan nyaman. Riset ini bertujuan untuk memecah masalah
kemacetan Bandung yang disebabkan oleh membludaknya kendaraan pribadi
dan kurang nyamannya menggunakan Angkutan Kota (Angkot).
Selain itu ada juga pengenalan Project Alinea, projek animatronik
pertama di Indonesia yang merupakan teknologi yang sudah lama
digunakan di industri perfilman Hollywood seperti film Jurassic Park.
Semasa kuliah beliau sangat aktif di berbagai macam organisasi dan
kegiatan sehingga menjadikannya seseorang yang inovatif dan produktif.




resume seminar noven



Bapak Gita Wirjawan adalah seorang Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Ia mengatakan bahwa Indonesia saat ini berada di peringkat 15 besar dunia dalam hal perekonomian. Indonesia membutuhkan pemimpin yang  mampu menjunjung tinggi demokrasi, pluralisme, dan pemerataan. Perekonomian di Indonesia membutuhkan pemimpin dengan kearifan local, kemajuan ekonomi, kesinambungan demokrasi, budaya, dan kemajuan teknologi. Menurut Bapak Gita, jika Indonesia mengalami kenaikan 6% dalam perekonomiannya tiap tahun, dalam 20 tahun, Indonesia sudah akan memiliki uang senilai 600 trilyun dollar amerika. Permasalahan yang sering muncul adalah Indonesia tidak terisi dengan “Merah Putih” (Produk local), kurangnya budaya bangga berbangsa, dan adanya middle incompe trap di Indonesia. Pesan dari Pak Gita Wirjawan adalah “Jadilah Garuda-Garuda yang kreatif, trampil, melek teknologi, berbangsa, dan berbudaya”.

WANADRI adalah perkumpulan penempuh rimba dan pendaki gunung. Kawasan yang telah mereka tempuh adalah bioregional, pulau, pesisir, sungai, kawasan karet, dataran, gunung vulkanik, dan kawasan bersalju. Mereka  juga sering mengalami banyak kendala di antaranya adalah kebudayaan diklaim oleh Negara lain, bencana alam, dan jalur penyebaran budaya. Di dalam WANADRI ini, para anggotanya juga dilatih dalam hal pendidikan, penjelajahan, bakti masyarakat, dan perlindungan alam.

Tri Mumpuni adalah seorang pemberdaya listrik di 60 daerah terpencil di Inonesia. Temanya adalah Integritas & Kompetisi Alumni ITB untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Bangsa. Ia berkata bahwa apabila pengetahuan dan perasaan digabung menjadi satu, maka akan menghasilkan sesuatu yang dapat diterima oleh akal sehat. Masalah yang sering muncul adalah ekonomi tanpa peduli kemanusiaan. Solusinya adalah peluruhan visi pembangunan, perubahan paradigm investasi, dan pembatasan pertumbuhan usaha.

Saska adalah seorang pendiri riset indie. Riset indie bergerak di bidang penelitian, social, ekonomi, dan media teknologi. Riset Indie adalah sebuah kelompok penelitian independen. Ada beberapa kegiatan yang telah mereka lakukan, yaitu project polaroid untuk menghidupkan lagi keinginan orang akan kamera polaroid dan project animatronic(penggabungan teknik, desain, dan patung). Ada satu lagi yaitu Angkot Day, yang akan berlangsung pada tanggal 20 September 2013. Tujuannya adalah survey pendapat warga tentang angkot yang tidak ngetem, aman, dan gratis.

resume seminar haris



Acaranya masih berlanjut dengan kedatangan Bapak Gita Wirjawan selaku Menteri Perdagangan Indonesia yang menyampaikan sedikit pidatonya pada kami (mahasiswa baru) dan di akhir kalimat beliau berkata :
                “ Kita harus menggarudakan diri kita dengan kreatif terampil berteknologi dan mempunyai semangat kebangsaan yang selalu menjunjung kearifan lokal”
Setelah itu acara di lanjutkan dengan hadirnya anggota wanadri yang telah sukses mencapai gunung tertinggi yaitu everest dan juga Ibu Tri Mumpuni yang sukses denganpembangunan PLTMH. Dan juga kak Saska yang mempersentasikan Riset Indienya pada kami semua.
Selain nama-nama di atas kami juga kedatangan alumni ITB yang kini menjadi Puteri Indonesia yaitu Maria Selena.
                Acara seminar ini di tutup dengan pertanyaan yang di ajukan pada wadrina juga kak Saska dari riset indie –sekian-

resume seminar diki

Pak Gita yang tampil sebagai pembicara pertama banyak sekali membahas soal keadaan perekonomaian Indonesia maupun dunia. Beliau menyampaikan bahwa tingkat konsumsi bangsa Indonesia, yang bisa berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi, selalu naik setiap tahunnya.  Jika selalu konsisten untuk meningkat sebesar enam persen per tahunnya selama sepuluh tahun, Indonesia bisa menjadi Negara yang maju. Namun, ada kekhawatiran bahwa yang diuntungkan lebih banyak adalah produsen asing, bukan merah putih sendiri.
                Middle income trap adalah salah satu masalah yang juga sedang dihadapi di Indonesia. Middle income trap adalah keadaan dimana Indonesia tidak bisa menghasilkan/memproses sumber daya yang dimilikinya menjadi produk-produk yang dapat bernilai tambah. Hal ini semakin membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara di sekitarnya. Pak Gita menyampaikan pesan untuk kami, mahasiswa Institut Teknologi Bandung, untuk menjadi insan-insan akademis yang bisa berteknologi dan berbudaya agar dapat memajukan Indonesia.
                Beliau juga menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang bisa menjawab tantangan jamannyadan juga bisa responsif dengan permintaan rakyatnya. Produk pendidikan, seperti seorang mahasiswa, adalah senjata baik yang dapat digunakan oleh bangsa Indonesia. Kesimpulan dari apa yang disampaikan oleh beliau adalah jadilah seorang mahasiswa yang kreatif, terampil, berteknologi, memiliki semagat kebangsaaan, dan selalu menjunjung tinggi nilai kearifan lokal.
                Salah satu perwakilan dari organisasi Wanadri yang menjadi pembicara selanjutnya berhasil mengenalkan kekayaan alam yang dimiliki oleh Indoesia kepada para pendengar. Wanadri sendiri adalah sebuah organisasi yang berisikan para penjelajah rimba dan pendaki gunung di Indonesia. Banyak sekali prestasi membanggakan yang pernah ditorehkan oleh para anggotanya dalam menjelajah negeri ini.
                Ibu Tri Mumpuni, seorang pemberdaya listrik yang dianugerahi Aschen Awards 2012, maju sebagai pembicara yang ketiga. Yang disampaikan oleh beliau juga tidak kalah menarik dibandingkan pembicara sebelum-sebelumnya.
                Yang terakhir dan juga yang paling menginspirasi, menurut saya, adalah Saska. Beliau adalah seorang alumni teknik elektro ITB 2002 yang juga merupakan CEO dari Riset Indie. Riset Indie adalah suatu wadah, yang dibuat oleh beliau, yang beranggotakan mereka-mereka yang ingin bersama-sama untuk meneliti atau mengkaji sebuah kejadian atau fenomena ditinjau dari segi sosial, eknomi, politik, maupun lingkungan yang bisa dijadikan sebuah usaha yang berkelanjutan. Riset Indie yang belum lama didirikan ini baru pernah melakukan tiga kali penelitian ; Polaroid, animatronic, dan yang masih dalam proses adalah angkot day.
                Yang banyak menyedot perhatian para pendengar adalah cerita tentang pengalaman beliau sejak berkuliah hingga menjadi beliau yang seperti sekarang ini. “ITB adalah kawah candradimuka yang siap menempa setiap mahasiswa yang menuntut ilmu disana, ITB dapat diumpamakan sebagai rahim yang kemudian dapat melahirkan menusia-manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain dan tentunya diri mereka sendiri”, katanya. Dari apa yang beliau sampaikan, saya menangkap sebuah pesan penting bahwa kita perlu memulai sesuatu untuk memberikan pengaruh dan kontribusi bagi bangsa Indonesia  cukup dari hal yang kecil terlebih dahulu. Yang penting, apa yang kita lakukan setidaknya memberikan dampak untuk menuju ke perubahan yang kita inginkan.