Kamis, 29 Agustus 2013

TimeLine Pergerakan Mahasiswa



1908 : BOEDI OETOMO. Berdiri di Jakarta, pada 20 Mei 1908 oleh pemuda-pelajar-mahasiswa dari lembaga pendidikan stovia.

1928 : INDONESISCHE VEREENINGING (Perhimpunan Indonesia) kembali ke tanah air. Kecewa dengan perkembangan kekuatan-kekuatan perjuangan di Indonesia, dan melihat situasi politik yang di hadapi, mereka membentuk kelompok studi yang dikenal amat berpengaruh, karena keaktifannya dalam diskursus kebangsaan saat itu.

1945 : Kelompok Studi Indonesia berubah menjadi Partai Bangsa Indonesia (PBI), sedangkan Kelompok Studi Umum menjadi Perserikatan Nasional Indonesia (PNI).

Demokarasi Liberal (1950-1959) : Seiring dengan penerapan sistem kepartaian yang majemuk saat itu, organisasi mahasiswa ekstra kampus kebanyakan merupakan organisasi dibawah partai-partai politik. Misalnya, GMKI Gerakan Mahasiswa kristen Indonesia, dan PMKRI Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia.

 1975 : Setelah peristiwa Malari, hingga tahun 1975 dan 1976, berita tentang aksi protes mahasiswa nyaris sepi. Mahasiswa disibukkan dengan berbagai kegiatan kampus disamping kuliah sebagain kegiatan rutin, dihiasi dengan aktivitas kerja sosial, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Dies Natalis, acara penerimaan mahasiswa baru, dan wisuda sarjana. Meskipun disana-sini aksi protes kecil tetap ada.

1977 : Gerakan mahasiswa tahun 1977/1978 ini tidak hanya berporos di Jakarta dan Bandung saja namun meluas secara nasional meliputi kampus-kampus di kota Surabaya, Medan, Bogor, Ujungpandang (sekarang Makassar), dan Palembang. 28 Oktober 1977, delapan ribu anak muda menyemut di depan kampus ITB. Mereka berikrar satu suara, "Turunkan Suharto!" . Besoknya, semua yang berteriak, raib ditelan terali besi. Kampus segera berstatus darurat perang. Namun, sekejap kembali tentram.

Peringatan Hari Pahlawan 10 November 1977 : Surabaya dipenuhi tiga ribu jiwa muda. Setelah peristiwa di ITB pada Oktober 1977, giliran Kampus ITS Baliwerti beraksi. Dengan semangat pahlawan, berbagai pimpinan mahasiswa se-Jawa hadir memperingati hari Pahlawan 1977. Seribu mahasiswa berkumpul, kemudian berjalan kaki dari Baliwerti menuju Tugu Pahlawan.

Peringatan Tritura 10 Januari 1978 : Peringatan 12 tahun Tritura itu jadi awal sekaligus akhir. Penguasa menganggap mahasiswa sudah di luar toleransi. Dimulailah penyebaran benih-benih teror dan pengekangan.


Sumber : wikipedia

Sabtu, 24 Agustus 2013

Resume Seminar & Kontribusi oleh Revana


Seminar OSKM
Pada kegiatan seminar OSKM yang diadakan sore ini, tanggal 23 Agustus
2013 di Sasana Budaya Ganesha terdapat empat pembicara, diataranya
Bapak Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan dan Ketua PBSI), Ibu Sri
Mumpuni, Pewakilan dari WANADRI, dan CEO Riset Indie yang di
moderatori oleh Putri Indonesia sekaligus alumni ITB Maria Selena.
Berikut ini adalah beberapa intisari yang saya dapat dari seminar sore
ini;

Bapak Gita Wirjawan
Para mahasiswa lulusan ITB diharapkan dapat semakin membawa kemajuan
bagi Indonesia baik dari sisi ekonomi maupun budaya. 'We have to be
nationalistic, but at the same time to be internationalist.'
Indonesia membutuhkan pemimpin yang bisa menjawab tantangan zaman dan
permintaan rakyatnya. Dengan menempati urutan ke-15 di dunia dalam
pekonomian Indonesia kita masih tetap tertinggal dari Korea Selatan
terutama dari sisi eksportasi budaya. Negara Korea Selatan kini
kemajuannya kian melejit mulai dari sisi ekonomi, industri, maupun
budayanya. Bila dibandingkan dengan kebijakan Korea Selatan yang kini
mampu bersaing dengan negara maju Asia seperti Jepang dan China,
terletak perbedaan dalam kebijakan dengan pemerintahan Indonesia.
Beberapa puluh tahun yang lalu, pemerintah Korea Selatan gencar
memberlakukan reformasi agraria yaitu sistem dimana mendorong
masyarakat menjadi successful entrepreneur dengan memberikan segala
bentuk bantuan. Berhasilnya kebijakan ini dapat dilihat dari produk
raksasa Korea Selatan seperti Hyundai LG, dan Samsung. Reformasi
agraria adalah suatu sistem yang sangat dibutuhkan Indonesia agar maju
dalam perdagangan. Dengan perdagangan dan industri yang maju,
eksportasi budaya akan terjadi dengan lebih mudah.
Bila ingin budaya kita dikenal oleh seluruh dunia, maka kita harus
penuh dengan budaya yang bangga berbangsa.
'Kita harus bisa meng-Garudakan diri kita sendiri, karena bangsa yang
menghilangkan kearifan lokalnya sama saja menghilangkan jati diri
bangsa tersebut.'



Ibu Tri Mumpuni

Dalam hidup kita harus menyelaraskan logika dan perasaan agar seimbang.
Wirausaha sosial ialah seorang entrepreneur yang juga peduli akan
keadaan sosial ditengah era ekonomi yang demanding dan kapitalis.
Ekonomi masa kini dijadikan alat untuk mencari keuntungan tanpa peduli
kemanusiaan dan lingkungan, oleh karena itu, seorang wirausaha sosial
diharapkan untuk mencoba mengubah ekonomi menjadi lebih manusiawi.
Sudah tidak diragukan lagi, para lulusan ITB umumnya bekerja di
perusahaan-perusahaan multinasional yang berbasis asing. Namun, apakah
kontribusi kita bagi bangsa?
Kita bisa mewujudkan mimpi anak-anak Indonesia dengan menjadi pemimpin
yang berintegritas. Masih banyak pelosok Indonesia yang tidak mendapat
pasokan listrik serta fasilitas pendidikan yang minim sehingga kita
perlu ikut berkontribusi dalam kesejahteraan sosial demi majunya
bangsa.
"Indonesia tidak hanya kekayaan alamnya yg beragam, tetapi juga kultur
dan penduduknya."

WANADRI
Wanadri adalah Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung,
merupakan organisasi yang bergerak di kegiatan alam bebas. Setelah
mencapai 7 puncak tertinggi gunung di berbagai negara serta
mengeksplorasi banyak tempat-tempat di Indonesia, membuat perasaan
kagum dan cinta bangsa semakin kuat. Indonesia yang memiliki
tempat-tempat yang indah dan menakjubkan memang patut dicintai.



Saska (CEO Riset Indie)
Riset indie yaitu pusat kegiatan penelitian independen dalam bidang
sains maupun sosial. Riset indie yg sedang berjalan saat ini adalah
Angkot Day yang akan diadakan tanggal 20 September 2013 dengan
menggratiskan angkot jurusan Kalapa-Dago seharian. Setelah itu, para
penumpang akan diwawancarai mengenai kesan-kesannya menaiki angkot
yang aman dan nyaman. Riset ini bertujuan untuk memecah masalah
kemacetan Bandung yang disebabkan oleh membludaknya kendaraan pribadi
dan kurang nyamannya menggunakan Angkutan Kota (Angkot).
Selain itu ada juga pengenalan Project Alinea, projek animatronik
pertama di Indonesia yang merupakan teknologi yang sudah lama
digunakan di industri perfilman Hollywood seperti film Jurassic Park.
Semasa kuliah beliau sangat aktif di berbagai macam organisasi dan
kegiatan sehingga menjadikannya seseorang yang inovatif dan produktif.



Jurnal Kontribusi Kegiatan OSKM
Minggu, 18 Agustus 2013
Diputuskan bahwa untuk membuat formasi #untukIndonesia untuk foto
angkatan di Saraga hari Jumat akan dilakukan pembagian rata dari 180
kelompok menjadi sebanyak 12 kelompok per-huruf.

Senin, 19 Agustus 2013
Kelompok 133 mendapatkan bagian untuk membentuk huruf 'e' dalam kata Indonesia.

Selasa, 20 Agustus 2013
Saya tidak berkontribusi dalam rapat karena saya buka penanggung jawab
maupun ketua kelompok.

Rabu, 21 Agustus 2013
Saya tidak berkontribusi dalam rapat karena saya buka penanggung jawab
maupun ketua kelompok.

Kamis, 22 Agustus 2013
Esok hari harus membawa atribut warna putih untuk tulisan 'Indonesia'
dalam formasi #untukIndonesia seperti baju, plastik, ataupun ikat
kepala. Formasi mula-mula berawal dari bebaris rapih sebanyak empat
banjar lalu mengisi huruf 'e' yang sudah dibentuk sisi luarnya
(dipatok) oleh para pj.

Jumat, 23 Agustus 2013
Kelompok 133 bersama kelompok 134, 135, 136 bersama-sama mengikuti
arahan pj membentuk huruf 'e' di tengah lapangan saraga dan melakukan
shooting body wave angkatan.

Resume Seminar oleh Calvin


Bapak Gita Wirjawan adalah seorang Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Ia mengatakan bahwa Indonesia saat ini berada di peringkat 15 besar dunia dalam hal perekonomian. Indonesia membutuhkan pemimpin yang  mampu menjunjung tinggi demokrasi, pluralisme, dan pemerataan. Perekonomian di Indonesia membutuhkan pemimpin dengan kearifan local, kemajuan ekonomi, kesinambungan demokrasi, budaya, dan kemajuan teknologi. Menurut Bapak Gita, jika Indonesia mengalami kenaikan 6% dalam perekonomiannya tiap tahun, dalam 20 tahun, Indonesia sudah akan memiliki uang senilai 600 trilyun dollar amerika. Permasalahan yang sering muncul adalah Indonesia tidak terisi dengan “Merah Putih” (Produk local), kurangnya budaya bangga berbangsa, dan adanya middle incompe trap di Indonesia. Pesan dari Pak Gita Wirjawan adalah “Jadilah Garuda-Garuda yang kreatif, trampil, melek teknologi, berbangsa, dan berbudaya”.

WANADRI adalah perkumpulan penempuh rimba dan pendaki gunung. Kawasan yang telah mereka tempuh adalah bioregional, pulau, pesisir, sungai, kawasan karet, dataran, gunung vulkanik, dan kawasan bersalju. Mereka  juga sering mengalami banyak kendala di antaranya adalah kebudayaan diklaim oleh Negara lain, bencana alam, dan jalur penyebaran budaya. Di dalam WANADRI ini, para anggotanya juga dilatih dalam hal pendidikan, penjelajahan, bakti masyarakat, dan perlindungan alam.

Tri Mumpuni adalah seorang pemberdaya listrik di 60 daerah terpencil di Inonesia. Temanya adalah Integritas & Kompetisi Alumni ITB untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Bangsa. Ia berkata bahwa apabila pengetahuan dan perasaan digabung menjadi satu, maka akan menghasilkan sesuatu yang dapat diterima oleh akal sehat. Masalah yang sering muncul adalah ekonomi tanpa peduli kemanusiaan. Solusinya adalah peluruhan visi pembangunan, perubahan paradigm investasi, dan pembatasan pertumbuhan usaha.

Saska adalah seorang pendiri riset indie. Riset indie bergerak di bidang penelitian, social, ekonomi, dan media teknologi. Riset Indie adalah sebuah kelompok penelitian independen. Ada beberapa kegiatan yang telah mereka lakukan, yaitu project polaroid untuk menghidupkan lagi keinginan orang akan kamera polaroid dan project animatronic(penggabungan teknik, desain, dan patung). Ada satu lagi yaitu Angkot Day, yang akan berlangsung pada tanggal 20 September 2013. Tujuannya adalah survey pendapat warga tentang angkot yang tidak ngetem, aman, dan gratis.

Resume Seminar oleh Azka


Hari ini kami, maba 2013, memulai hari dengan berkumpul di saraga. Kami mendapat tugas angkatan untuk membuat tulisan #untukindonesia. Tiap huruf terdiri dari 12 kelompok. Alhamdulillah, kami dapat menyelesaikannya. Hari dilanjutkan dengan mendengarkan seminar dari beberapa narasumber yang di pimpin oleh seorang moderator, Maria Selena, Putri Indonesia 2011, alumnus SBM ITB:)

Narasumber pertama di seminar ini adalah bapak Gita Wirjawan. Bapak Gita adalah seorang Menteri Perdagangan sekaligus Ketua PBSI. Bapak Gita mengingatkan kita bawah kita, sebagai generasi muda, harus terus memajukan Indonesia. Kita harus meng-garudakan Indonesia sepertia Korea yang meng-gangnam-an diri mereka. Mungkin masih banyak yang berfikir kalau perekonomian Indinesia masih terpusat di pulau Jawa saja, atau malah hanya di Jakarta. Memang, beberapa tahun lalu hanya 9% dari total pendapatan nasional yang berasal dari luar Pulau Jawa. Namun pada tahun 2012, 46% pendapatan Indonesia sudah berasal dari luar Pulau Jawa. Di harapkan, kita bisa terus ikut dalam pembangunan negeri kita tercinta ini.

Narasumber kedua berasal dari WANADRI. Sebuah perhimpunan pecinta alam. Dalam seminar ini kita diingatkan bahwa Indonesia terdiri dari begitu banyak pulau, suku, serta penduduknya yang sangat beragam. Maka dari itu kita harus terus melestarikan apa yang telah Tuhan berikan kepada bangsa kita. Jangan sampai ada bagian-bagian dari alam maupun kebudayaan Indonesia yang diambil oleh negeri lain.

Selanjutnya seminar dilanjutkan oleh narasumber ketiga, ibu Tri Mumpuni. Ibu Tri Mumpuni adalah orang yang sangat peduli dengan sekitar. Dari materi beliau kita diingatkan bahwa tidak semua orang bisa seberuntung kita. Masih banyak desa2 di Indonesia yang tidak memiliki listrik. Padahal desa tersebut berjarak cukup dekat dengan kota besar. Tak jarang juga di lokasi tersebut, sebenarnya terdapat potensi-potensi alam yang dapat dijadikan sebagai tenaga pembangkit listrik. Namun sayang, pemerintah belum memberikan fasilitas yang cukup. Sistem ekonomi di negeri ini pun terasa tidak adil. Ada masyarakat Indonesia yang sudah mampu membeli sebuah perusahaan di luar negeri seharga Rp 6tirlyun. Namun masih banyak juga yang hanya berpenghasilan 20.000 per hari.

Narasumber yang terakhir adalah kak Saska dari Riset Indie. Kak Saska juga merupakan alumnus ITB jurusan Teknik Elektro 2003. Salah satu hasil yang telah diciptakan oleh riset indie ini adalah Alinea. Alinea merupakan robot alien, namun karena robot ini mencerminkan seorang wanita, maka robot ini diberi nama Alinea. Project selanjutnya yang akan diusung oleg riset indie adalah angkot day yang akan di laksanakan pada tanggal 20 September 2013. Angkot day akan men-carter satu trayek angkot kalapa-dago untuk melakukan survey, apa yang dirasakan penumpang saat angkot-angkot tersebut beroperasi secara aman, nyaman, dan tidak "nge-tem". Kak Saska juga mengingatkan kepada kita agar kita tidak takut untuk melakukan kolaborasi dengan orang lain. Karena perubahan bisa datang dari siapa saja, termasuk kita.

Seminar ini ditutup dengan sesi tanya jawab dari peserta dan twitter. Walaupun melelahkan, kita dapat menarik banyak kesimpulan dan manfaat dari serangkaian acara seminar ini. Semoga seminar ini dapat menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi nusa dan bangsa:)

Regards,
Azka Nadhira (19713171)

DIARY PROGRES ANGKATAN oleh Calvin


Tanggal 18 Agustus 2013 : Saya diberi tugas angkatan yaitu membuat formasi huruf #untukindonesia di lapangan saraga dengan ketentuan tulisan dibaca dari sisi kolam renang dan orang-orang menghadap ke lapangan basket. Para ketua melakukan rapat di facebook untuk membicarakan formasi
Tanggal 20 Agustus 2013 : Dilakukan rapat pertama jam 6 pagi
Tanggal 21 Agustus 2013 : Pembagian kelompok untuk menentukan kelompok berapa membentuk huruf apa. Untuk kelompok 133-144 kebagian untuk membentuk huruf e
Tanggal 22 Agustus 2013 : Ketua mengadakan kesepakatan atribut apa saja yang boleh dibawa agar dapat membentuk tulisan e dengan warna putih
Tanggal 23 Agustus 2013 : Jam 5 pagi, ketua dan PJ berkumpul di MCD Dago untuk rapat koordinasi terakhir. Pelaksanaan pembentukan formasi tulisan di lapangan saraga pukul 7.20-8.20

Jumat, 23 Agustus 2013

Resume Pola Pikir K3 oleh Wildan

Sebagai mahasiswa baru, tentunya kita perlu dibekali dengan beberapa wawasan dan pengetahuan dalam menyelesaikan suatu masalah. Nah, pada OSKM ITB 2013 ini kita dikenalkan pada 3 sifat dasar mahasiswa yang perlu dimiliki, yaitu : Kritis, Kreatif, dan Konstruktif.

Ketiga sifat diatas merupakan serangkaian strategi untuk memecahkan suatu masalah.

1) KRITIS : secara sederhana diartikan dengan pemikiran yang teliti, cermat, dan tidak gampang percaya terhadap informasi yang diterima sebelum mengecek kebenaran informasi tersebut. Hal ini dibutuhkan agar kita benar-benar menerima informasi yang valid, logis dan dapat dipertanggung jawabkan.

2) KREATIF : berarti mempunyai daya kreasi / cipta sehingga mampu memunculkan ide baru, atau bahkan merevisi / memodifikasi ide yang sudah ada menjadi lebih efektif dan efisien. Seorang pemimpin mutlak memerlukan sifat ini agar tidak mengalami deadlock  atau kehabisan ide dalam memecahkan suatu masalah.

3) KONSTRUKTIF : Nah, bila 2 hal diatas sudah mampu dilakukan, maka konstruktif adalah sifat terakhir yang akan membuat suatu masalah terselesaikan dan timbullah suatu peluang. Karena konstruktif berarti membangun, ciptaan baru, atau apapun yang sifatnya positif.

Conclusion : analisislah dengan kritis, munculkan ide kreatif dan selesaikan masalah dengan konstruktif.

-Wildan Syahrun Nahar-

Resume Pola Pikir K3 oleh Miryam


Hari ini kami akan melakukan interaksi kelompok di basecamp kelompok kami tercinta, 133. Basecamp kami adalah salah satu rumah kos teman kami yang cukup dekat dari ITB. Setelah kami berkumpul terlebih dahulu untuk memastikan semuanya ada, kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke daerah plesiran. Di kosan Wildan sore ini kami mendapat materi dari kakak-kakak taplok unyu kita tentang K3. Nah apa itu K3?
·         Kritis
·         Konstruktif
·         Kreatif
Berpikir kitis maksudnya bersikap tidak langsung percaya dengan informasi yang kita dapatkan, namun melakukan kajian dan analisis lebih mendalam terlebih dahulu. Kita juga harus mampu menilai dari berbagai sudut pandang agar tidak terjebak pada satu pendapat saja. Kita harus mampu menilai baik dan buruknya suatu hal secara objektif. Kira-kira begitulah makna dari berpikir secara kritis itu sendiri.
Setelah kita berpikir kritis, tentu kita harus mampu juga berpikir secara konstruktif yaitu mampu memberikan solusi terhadap munculnya masalah-masalah dari hasil pemikiran kritis kita. Jadi kita tidak hanya menjadi pribadi yang mampu mengkritisi kekurangan namun juga mampu membawa perubahan melalu solusi cerdas kita. Perubahan yang menuntun kea rah yang lebih baik tentunya.
Lebih baik lagi jika solusi yang kita tawarkan juga merupakan solusi yang kreatif. Maksudnya, solusi yang tidak terpikirkan oleh orang lain atau merupakan pengembangan dari solusi yang sudah ada. Tentunya diharapkan dengan berpikir kreatif dalam mencari solusi ini mampu menyelesaikan masalah tersebut tanpa memunculkan permasalahan baru. Tidak harus dengan ide-ide yang baru, namun bias juga menggunakan ide yang sudah ada kemudian dikembangkan sehingga menjadi lebih relevan dan efisien untuk diterapkan di masa sekarang.
Pola berpikir K3 ini tentu akan sangat berguna dalam menjalani kehidupan kita, baik di Kampus maupun luar kampus. Di dalam kampus, pola pikir ini akan sangat membantu kita dalam menjalani masa perkuliahan. Sedangkan setlah kita nanti lulus dan berada di dunia luar, tak lupa kita menerapkan pola piker K3 juga. Menurut saya, apabila seluruh pemuda para tumpuan bangsa mampu berpikir secara kritis, konstruktif dan kreatif bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi Negara yang super power beberapa tahun kedepan. Sekian.

Resume Pola Pikir K3 oleh Diandra


[Rabu, 21 Agustus 2013] Sebagai mahasiswa baru saya mengikuti acara-acara yang diadakan kampus untuk para maba. Acara yang diikuti pada hari ini adalah SSDK, berupa pembekalan softskill dan pengembangan karakter. SSDK sendiri dimulai pukul 08.00-15.00. Sepulangnya, saya berkumpul dengan kelompok OSKM dan kakak-kakak taplok. Oh ya, SSDK dan OSKM sendiri merupakan acara terpisah.  Saya dan kelompok 133 mendapat materi dari kakak-kakak taplok. Materi yang diberikan berupa cara berpikir yang selayaknya dimiliki oleh seorang mahasiswa dalam menyelesaikan masalah-masalah yang tentunya akan dihadapi di masa perkuliahan nanti. Materi yang diberikan adalah materi pola pikir K3.
Cara berpikir tradisional adalah musuh nomor satu untuk orang yang tertarik pada program keberhasilan pribadi yang kreatif. Berpikir tradisional membekukan pikiran, menghambat kemajuan, dan mencegah dalam mengembangkan kekuatan otak kreatif. Maka dari itu dikembangkan cara berpikir dalam menanggapi suatu masalah, yaitu K3. K3 sendiri merupakansingkatan dari Kritis, Kreatif, dan Konstruktif.
KRITIS dalam artian tidak menelan mentah-mentah informasi  yang kita terima. Mahasiswa yang terkenal dengan idealismenya sudah sepatutnya berpikir kritis. Jangan asal terima dan menuruti informasi yang ada dengan begitu saja. Sudah saatnya kita memakai filter untuk menyaring yang mana yang baik dan mana yang buruk
KREATIF. “Di atas langit masih ada langit”, begitu kata orang-orang. Maka kita sudah seharusnya berpikir multidimensi dan out of the box. Gunakan imajinasi semaksimal mungkin. Jangan takut untuk berpikir aneh dan antimainstream karena justru dari sanalah inovasi terbentuk. Siapa tahu dari pemikiran-pemikiran itu kita bisa menemukan solusi dari suatu masalah yang ada.
Dan terakhir KONSTRUKTIF yaitu membangun, tidak asal kritik tetapi tidak memberikan masukan yang positif. Maka sebaiknya kita sebagai mahasiswa menjauhi sifat DESTRUKTIF, yaitu menhancurkan atau menjatuhkan.
Sifat-sifat di atas sudah sepatutnya kita terapkan pada kehidupan sehari-hari, tidak hanya saat menjadi mahasiswa tetapi sampai seterusnya di berbagai aspek kehidupan.
Sekian dan terima kasih.

Resume Pola Pikir K3 oleh Haris


Seorang mahasiswa diharapkan memilki pola pikir k3 yaitu kritis, kreatif dan konstruktif hal itu sangat diperlukan karena mahasiswa diharapkan dapat membawa perubahan untuk kedepannya.
Mengacu pada K yang pertama yaitu kritis. Yang dimaksud berpikir kritis adalah cara berpikir dari seseorang  yang jika mendapat informasi maka tida langsung percaya. Dia pasti akan mencari tahu apakah informasi tersebut hanya berupa pendapat atukah sudah menjadi fakta.
Sedangkan K yang kedua yaitu kreatif. Kreatif berasal dari kata create yang berarti daya cipta. Berfikir kreatif yang dimaksud disini adalah menciptakan sebuah inovasi baru untuk memecahkan suatu masalah ataupun menyempurnakan cara lama yang kurang efektif menjadi  cara yang efektif sehingga tidak menghasilkan masalah yang baru.
Dan K yang terakhir yaitu konstruktif. Yang dimaksud dengan berfikir konstruktif yaitu tidak saja mengkritisi suatu masalah ataupun pendapat tanpa memberikan solusi yang lebih baik. Tidak saja menyangga namun juga sudah menyiapkan alternatif-alternatif yang efektif sehingga tidak menghasilkan masalah baru dan tentunya alternative tersebut tidak hanya satu.

Resume Pola Pikir K3 oleh Danang


Dalam rangka OSKM 2013 ada sebuah materi mengenai K3, apa itu K3? K3 merupakan kependekan dari Kritis, Konstruktif dan Kreatif. Sebelum membahas ketiganya, materi ini diberikan kepada peserta OSKM 2013 yang juga mahasiswa ITB 2013 bertujuan agar mahasiswa ITB 2013 yang juga akan menjadi pemimpin bangsa ke depan bisa mempunyai sifat ketiganya dalam hal penyelesaian masalah.
                Yang pertama kritis, sikap ini penting dimiliki generasi mendatang agar dalam menyelesaikan masalah bisa melihatnya dari berbagai aspek dan pertimbangan serta tidak menelan informasi yang diterima dengan mentah-mentah tanpa dipikirkan atau diketahui kebenarannya. Suatu informasi yang kita dapat perlu kita analisa kebenaran dan keabsahannya agar ketika memutuskan solusi atau tindaklanjut setelah itu bisa diputuskan secara tepat dan cepat. Ketika informasi atau data yang kita peroleh tidak dilihat secara kritis maka dalam penyelesaiannya pun akan kurang maksimal dan bahkan bisa menimbulkan masalah baru.
                Berikutanya, ketika kita sudah menyikapi sesuatu data ataupun informasi mengenai sebuah hal yang perlu dipecahkan, kita harus membuat solusi yang konstruktif. Apa itu solusi yang konsruktif? Solusi yang konstruktif adalah solusi yang kita buat untuk menyelesaikan masalah dengan tanpa menimbulkan masalah baru dan solusi ini merupakan penyelesaian dari hasil data yang sudah kita kritisi. Sikap yang konstruktif atau membangun ini sangat perlu dimiliki generasi muda Indonesia agar bangsa ini semakin jaya dan bermartabat serta segala masalah negri ini bisa diselesaikan dengan matang dan tanpa harus ada korban dan tidak menimbulkan masalah baru.
                Selain kritis dan konstruktif dalam hal penyelesaian masalah kita sebagai generasi dan pemimpin masa depan kita juga harus punya sikap yang kreatif. Kenapa kita harus mempunyai sikap tersebut ? Karena solusi-solusi yang kreatif akan membuat penyelesaian atau ide itu menjadi maksimal. Solusi itu juga akan membuat penyelesaian tampak baik pada akhirnya dan bisa diterima banyak pihak. Kreatifitas itu sangat diperlukan dalam berbagai hal karena pada iklim globalisasi dan demokrasi kreatifitas itu merupakan senjata agar kita bisa bertahan di dunia yang membutuhkan inovasi dalam segala bidang maupun persoalan.
                Dengan ketiga sikap tersebut, apabila diterapkan oleh generasi masadepan akan tercipta sebuah peradaban yang demokratis dan dapat lebihmaju. Kritis, konstruktif maupun kreatif sangat perlu dimiliki oleh peneliti maupun akademisi muda Indonesia dan dapat dikembangkan dari mulai kehidupan di kampus maupun bermasyarakat. Sekian dan Terima Kasih. Salam Ganesha!
  

DANANG PRASOJO
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
16613097

Resume Pola Pikir K3 oleh Heri


Apa sih K3 itu? Mau tau gk? Kalo gak mau tau juga gak papa, emang w pikirin. Tapi terpaksa nih w harus jelasin karena ini tugas OSKM.
K3 itu singkatan dari kritis, kreatif, konstruktif. Sederhana banget ya…! Yaiyalah, namanya juga singkatan. Kalo rumit bukan singkatan tapi percintaan yang w hadapin #eits (salah tulis).
Ok, deh guys. Jadi begini, K3 itu penting guys… kalo gak penting ngapain juga w jelasin…  hahaha…
Ok, sekarang serius. K3 itu merupakan pola fikir yang bias membangun bangsa ini guys. Gak percaya? Percaya aja deh sama w. Bayangin coba kalo gak ada orang yang berfikir kritis, bisa gawat banget negara ini. Iyalah, tanpa ada pemuda yang kritis Indonesia gak bakal merdeka. MERDEKA….!
W jelasin ya… yang pertama KRITIS artinya secara gamblang itu pola fikir seseorang untuk menentukan kebenaran. Kritis ini ibarat mata, untuk melihat kalo yang benar yah kayak gini, bukan kayak gitu. Di dunia ini kan gk ada yang sempurna. Jadi meskipun kita menganggap sesuatu hal itu baik, tetep bisa dikritisi dong kalo salah. Jadi, sikap kritis itu penting. Kalo gak Indonesia akan terus jadi budak negara lain. Tapi kritis itu baru cuma awalnya doang, kalo Cuma kritis tanpa solusi itu namanya omdo (omong doang) jadi kita perlu kreatif lagi untuk memperbaiki apa yang telah kita kritisi.
Kreatif, kata ini udah jadi kata umum dimana-mana. Dari kreatif, kita bisa melahirkan sesuatu gagasan baru tanpa dukun beranak. Iya, saking kreatif orang pasti akan semakin aneh karya-karyanya. Meskipun aneh tapi tentunya harus bermanfaat dong. Kalo gak bermanfaat itu juga kreatif, tapi kreatif menyesatkan.
Konstruktif, kata ini sering dipakai di teknik sipil. Semoga aja w gk masuk teknik sipil.. aamin. Arti kata ini membangun. Bayangin coba, kalo udah kritis dan kreatif tapi nyatanya hasil pemikiran lu itu bersifat destruktif. Kasian banget kan kalo Indonesia makin kacau cuma karena makhluk kecil yang kayak gitu.
Bak langit, bumi dan matahari, ketiga sifat tersebut berhubungan. Tapi menurut saya masih ada yang kurang yaitu perencanaan teknis. Tanpa teknis, itu semua gak ada gunanya ,bro…
Dan perlu kalian tau ketiga sifat tersebut menggunakan otak kanan dan kiri sekaligus. Kritis dan kreatif mungkin dari otak kiri tapi konstruktif pake otak kanan. Kalo gak kedua-duanya kepake entar kepalanya miring sebelah, jalannya belok terus gak lurus-lurus. Makanya kita harus rajin mencara solusi masalah buat Indonesia.
Jadi gitu ceritanya,,,,  

Resume Pola Pikir K3 oleh Sinta


K3 merupakan suatu pola pikir yang diharapkan dapat diterapkan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Apa itu K3 ?
K3 merupakan kepanjangan dari Kritis, Kreatif, dan Konstruktif.
Kritis
Melihat suatu hal dari berbagai sudut pandang serta menganalisisnya lebih dalam. Artinya, kita tidak boleh menelan suatu informasi secara mentah-mentah, tetapi harus dianalisis terlebih dahulu sebab akibatnya.
Kreatif
Berasal dari kata “kriya” yang berarti daya cipta. Ketika kita dihadapkan dalam suatu permasalahan, kita jangan berlarut-larut dalam masalah tersebut, tetapi harus segera mencari (menciptakan) solusinya. Ingat, “dalam suatu kesulitan, selalu ada kemudahan”.
Konstruktif
Secara harfiah, konstruktif berarti membangun. Jadi, setelah kita menemukan solusi, diharapkan solusi tersebut merupakan solusi yang efekif dan bersifat membangun.
Intinya,  dalam melihat suatu masalah, mahasiswa tidak semata-mata mengkritisi permasalahan tersebut, tetapi juga harus memberikan solusi yang efektif serta tidak berpotensi menciptakan permasalahan baru.

Resume Pola Pikir K3 oleh Abian


Negara Kesatuan Negara Indonesia. Yaah, itulah Negara kita. Bangsa yang dulu dikagumi bangsa-bangsa di dunia, sekarang tengah terluka dan tertindas. Ketertinggalan bangsa kita ini tak lepas dari peran mahasiswa sebagai kaum terpelajar yang masih minim. Mahasiswa cenderung berpikiran kuliah-kerja dan melupakan nasib bangsanya.
            Pada OSKM 2013 ini, kami diajarkan suatu konsep penting yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa. Konsep bernama K3 ini diharapkan mampu merubah pola piker mahasiswa baru, sehingga mampu berbuat lebih baik untuk Indonesia. K3 sendiri merupakan kepanjangan dari Kritis, Kreatif, dan Konstruktif. Berikut penjelasannya:
1.      Kritis
Kritis adalah suatu pola pikir yang tidak mudah percaya terhadap suatu informasi, berusaha mencari kebenaran dari suatu hal untuk membenarkan yang salah. Kritis bukan berarti pola pikir pemberontak, tapi kritis disini ada ukurannya sehingga bisabersifat membangun.
2.      Kreatif
Kreatif, berarti kita dituntut untuk bisa berpikir dengan cara lain yang unik. Dimana dengan ini akan dihasilkan konsepsi dan potensi baru yang bisa memberikan khazanah baru bagi suatu hal. Semakin kita kreatif, maka semakin banyak pemikiran dan kresi baru yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.
3.      Konstruktif
Setelah kita bisa berpikir kritis dan kreatif, kita harus bisa berpikir konstruktif. Konstruktif berarti pola pikir yang membangun. Kita harus bisa menyusun dan menyatukan pikiran-pikiran yang kita hasilkan supaya menghasilkan sesuatu yang kita harapkan.
            Nah, konsep Kritis-Kreatif-Konstruktif inilah yang harus kita praktikkan dalam kehidupan kemahasiswaan. Dengan berpikir kritis kita akan terbebas dari sikap membebek dan bisa menyatakan sikap kita pribadi.
            Dengan berpikir kreatif, kita akan bisa menghasilkan konsep-konsep dan produk baru yang berguna tapi berbeda dengan yang sudah ada. Sehingga potensi-potensi yang ada akan bisa dikembangkan. Terakhir kita berpikir konstruktif untuk menyatukan pemikiran-pemikiran kita dalam pemecahan suatu masalah. Sehingga masalah yang tersaji dapat terselesaikan dengan menimbang berbagai aspek dan mendapat solusi yang lebih cerdas.
            Sekian resume dari saya, semoga bermanfaat

Resume Pola Pikir K3 oleh Novensius


Kemarin, kelompok 133 berkumpul di base camp (kost-nya Wildan). Di sana, kami dijelaskan tentang pola pikir K3. Apa itu pola pikir K3? Kebersihan, kesehatan, dan keindahankah ? Bukan. Ternyata yang dimaksud dengan K3 adalah krtitis, kreatif, dan konstruktif. Apa saja maksudnya? Mari kita telusiri satu persatu.
                 Kritis berarti lebih peka dan teliti dalam menanggapi suatu hal. Pola pikir kritis mengajarkan kita untuk tidak menerima mentah-mentah sebuah fakta atau pendapat, melainkan memikirkan dan mencernanya terlebih dahulu, sehingga kita bisa melihat lebih daripada yang disajikan oleh fakta/ pendapat tersebut. Dengan begitu, kita dapat memberikan tanggapan/solusi yang tepat.
                Kreatif berarti menerapkan pola pikir yang selalu berusaha mencari solusi baru. Kreatif berasal dari kata “create” yang berarti mencipta. Orang kreatif tidak selalu harus berusaha menciptakan hal-hal baru. Mereka bisa menemukan solusi dengan menggabungkan dan memodifikasi hal-hal yang sudah ada.
                Konstruktif berarti menciptakan pola pikir yang membangun. Dalam memecahkan suatu masalah, orang konstruktif selalu berusaha mencari solusi terbaik yang sungguh membangun, tidak asal ceplas-ceplos saja. Bahkan, mereka selalu mencari solusi yang dapat melahirkan potensi baru, bukan masalah baru.
                Setelah mengetahui pengertian pola pikir K3, mari kita terapkan dalam kegiatan sehari-hari, sehingga wawasan kita semakin luas dan mendalam.

Novensius Dillen – SF - 16213015 

Resume Pola Pikir K3 oleh Azka


Kemarin (21/8), kita kelompok 133 untuk pertama kalinya kumpul di basecamp kita, yaitu di kosan Wildan, di daerah plesiran. Tapi sayang ada temen kita yang gak bosa hadir karna satu dan lain hal. Di sini kita dikasih materi sama kakak2 taplok kita tentang k3.

K3 itu singkatan dari KRITIS, KREATIF, dan KONSTRUKTIF. Dari materi ini kita diajarin untuk tidak menelan bulat bulat apa yang kita dapat dari orang lain. Kita harus kritis melihat hari berbagai perspektif. Kalau masih ada yang kurang tepat atau kirang benar, kita juga harus konstruktif untuk mencari solusi yang lebih baik. Dalam mencari solusi tersebut, kita juga harus menjadi kreatif, agar solusi tersebut dapat memberikan hasil terbaik, dan tidak menimbulkan maslah lainnya.

Setelah menjelaskan materi, kita dibagi dalam kelompok2 kecil terdiri dari 4-5 orang. Kita disuruh milih satu dari 15 gambar yang tersedia. Gambar-gambar ini mewakili maslah-masalah yang sedang terjadi di sekitar kita. Kelompokku memilih gambar mengenai banjir yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu. Kami diminta untuk mengkaji masalah ini, mulai dari menentukan 5W 1H dari masalah itu, menentukan PESTEL (politic, economic, social, technology, environment, and law) dari penyebab maslah ini, serta memberikan solusinya. Kita pum diminta memberikan 4 macam solusi yaitu, sudah ada namun tidak efisien & efektif, sudah ada namun perlu diperbaiki, tidak ada dan tidak mungkin, serta tidak ada dan sangat mungkin.

Semoga kita bisa menerapkan materi yang sangat bermanfaat ini di kehidupan kita. Tidak hanya di dunia perkuliahan, namun juga kedepannya.

Regards,
Azka Nadhira (19713171)

Resume Pola Pikir K3 oleh Revana Hadiani

Selama kegiatan interaksi dengan para taplok kemarin malam, kami
diberi materi betemakan K3 dimana mahasiswa dituntut untuk berpikir
secara Kritis, Kreatif, dan Konstruktif. Berikut ini adalah resume
materi K3 (Kritis, Kreatif, Konstruktif) yang saya tangkap;
Berpikir kritis atau critcal thinking adalah sebuah metode berpikir
yang tidak menerima suatu data tanpa bukti atau sebab yang jelas.
Berpikir keritis sangat diperlukan untuk menghadapi dunia modern ini
dimana semua informasi disajikan secara instan. Dalam bersikap dan
berpikir kritis kita mencari tahu informasi secara lebih detil sebelum
setuju dan mempecayai informasi yang telah ada atau diberikan dalam
suatu permasalahan.
Setelah berpikir kritis, ada baiknya bahwa kita tidak hanya bisa
mengkritisi saja suatu permasalahan saja, namun juga dapat memberikan
sesuatu yang konstruktif misalnya solusi. Dengan berpikir dan bersikap
konstruktif, berarti kita ikut membangun.
Dalam bersikap konstruktif dengan memberikan solusi, kita juga
diharapkan dapat berpikir kreatif. Maksudnya berpikir kreatif adalah
kita memberikan solusi terbaik yang bukan menimbulkan permasalahan
baru, tetapi justru menyelesaikan masalah bahkan dapat memunculkan
potensi-potensi baru dari solusi yang kita usulkan/berikan.

Resume Pola Pikir K3 oleh Bella Marcia


Salah satu dari serangkaian kegiatan OSKM ITB 2013 yang memiliki visi “Semangat Berkemahasiswaan Berdasarkan Kearifan Lokal” adalah diskusi kelompok yang mengajak mahasiswa baru untuk menerapkan pola pikir K3, yaitu kreatif, kritis, dan konstruktif.  Pola pikir ini berguna agar kita tetap bisa menghargai orang lain dan menjaga kearifan lokal meski kita sudah berstatus sebagai seorang mahasiswa yang umumnya memiliki cara pandang yang idealis.

Kritis berarti tidak mudah percaya dan selalu mencari kesalahan dan kekurangan yang ada, sedangkan kreatif berarti kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang orisinil dari hasil pemikiran sendiri. Mahasiswa yang idealis sering kali kreatif dalam mengkritisi berbagai persoalan yang ada di realita. Namun tidak dapat dipungkiri, masih banyak mereka yang hanya bisa mengkritisi tanpa memberikan solusi. Seolah mencoba untuk memecahkan masalah atau menyempurnakan suatu hal, tapi malah menimbulkan masalah yang baru. Oleh karena itu, seorang pengkritisi harus mengikutsertakan saran yang dapat membangun, dengan kata lain, yang bersifat konstruktif . 

Tweets




Resume Materi K3 oleh Calvindoro


K3 merupakan salah satu metode mengungkapkan sebuah pendapat/argumen. K3 adalah Kritis, Kreatif, dan Konstruktif.

Dalam berpendapat terhadap suatu hal, kita tidak boleh langsung percaya bahwa berita tersebut adalah benar adanya. Hal tersebut harus kita teliti dulu apakah benar atau tidak. Sebelum berpendapat, kita juga harus menganalisa terlebih dahulu hal tersebut sesuai dengan prinsip 5W+1H agar kita bisa mengerti hal tersebut hingga ke akar permasalahannya. Itulah cara berpikir kritis.

Selain kita harus kritis dalam berpendapat, kita juga harus dapat berpikir secara kreatif dan konstruktif. Dalam menyampaikan pendapat, kita juga harus bisa memberikan ide yang kreatif dan membangun agar dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Kreatif di sini bukan hanya berarti membuat ide baru, tapi juga bisa memodifikasi sesuatu yang sudah ada. Argumen yg kita ajukan juga harus membangun pendapat orang lain, bukan hanya menyalahkan pendapat mereka. Kita juga bisa menambahi pendapat mereka dengan pendapat kita agar tercipta suatu hasil yang memuaskan kedua belah pihak.
1. Strategi formasi sudah diinformasikan dan disosialisasilan kepada yang tadi datang. apabila ada yang belom datang, harap menghubungi pj karakternya masing masing untuk mengetahui penempatannya.

2. Dimohon untuk semua ketua kelompok dan atau pj yang tadi dateng ataupun yg tdk datang harap mengsodialisasikan hal ini pada anak buah, bagi yng belom, liat poin pertama

3. SPEK TUGAS BUAT BESOK
- Untuk setiap orang yang berada pada huruf #untuk ( kelompok 1-72) harap membawa: kantong plastik merah. Jika tidak ada bisa membawa baju merah. Jika masih tidak ada, bawa segala atribut yg berwarna merah yang dapat diikatkan di kepala. Pastikan untuk semua ketua kelompok saat di basecamp nanti agar anggotanya membawa spek tsb.
-begitu juga untuk huruf indonesia, membawa atribut berwarna putih ( baju, plastik atau yg lainnya)
- Hafalin salam ganesha serta gerakannya.

Demikian hasil rapat mohon kerjasamanya, terima kasih

Diskusi Grup Kelompok #133


      1. Kelompok Diskusi #1 >> Anggota DPR tertidur saat Sidang Paripurna
-         Aspek PESTEL (Politik Ekonomi Sosial Teknologi Environment Law) :
>> Kaderisasi yang kurang baik akan menghasilkan output yang buruk
>> Kurangnya komunikasi politik di antara anggota DPR

-         Solusi :
>> sudah ada tapi perlu direvisi : hukuman bagi anggota DPR yang tertidur saat sidang diperberat, misalnya pemotongan gaji sekian persen
>> belum ada dan sangat logis untuk diterapkan : pengadaan petugas kedisiplinan untuk mengawasi dan mengingatkan anggota DPR agar tidak tertidur selama sidang berlangsung. Ditempatkan di beberapa titik strategis di ruang sidang.
Anggota : Calvin, Firda, Gita, Noven, Wildan

2.     Kelompok Diskusi #2 >> Bangunan Sekolah yang sudah reyot
-         Aspek PESTEL (Politik Ekonomi Sosial Teknologi Environment Law) :
>> Anggaran yang sampai di Pemerintah Tingkat Daerah (Pemda) macet atau dengan kata lain tidak dikucurkan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan dana

-         Solusi :
>> sudah ada tapi perlu direvisi : transparansi pengucuran dana dari pusat ke daerah. Hal ini perlu dipublikasikan ke khalayak agar masyarakat bisa melihat kejelasan arah dana tersebut
>> belum ada dan sangat logis untuk diterapkan : pembuatan rekening dinas untuk para kepala sekolah yang nantinya bakal menerima dana pengembangan sekolah, dimana rekening tersebut dapat dijamin transparansi dan akuntabilitasnya
Anggota : Heri, Iqbal, Haris, Revana, Bella

3.     Kelompok Diskusi #3 >> Perjuangan Pelajar di Pedalaman
-         Aspek PESTEL (Politik Ekonomi Sosial Teknologi Environment Law) :
>> kurangnya koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah dengan masyarakat sekitar
>> minimnya pengawasan penggunaan dana pembangunan jembatan

-         Solusi :
>> sudah ada tapi perlu direvisi : pembangunan jembatan baru dan pengadaan sekolah sementara saat jembatan diperbaiki dan mengangkat masalah rusaknya jembatan melalui media komunikasi umum supaya menyadarkan / mendapat perhatian pemerintah
>> belum ada dan sangat logis untuk diterapkan :
Ø Pengadaan sekoci komersil untuk jasa menyeberang
Ø Pembangunan sekolah baru yang memiliki letak strategis
Ø Menambah tenaga pengajar dan fasilitas belajar
Anggota : Ildo, Miryam, Sinta, Sony

4.     Kelompok Diskusi #4 >> Banjir di Bundaran HI, Jakarta
-         Aspek PESTEL (Politik Ekonomi Sosial Teknologi Environment Law) :
>> Kurangnya hutan kota dan lahan penampung air
>> teknologi yang ada tidak dimaksimalkan

-         Solusi :
>> sudah ada tapi perlu direvisi : saluran air yang ada perlu diperbesar
>> belum ada dan sangat logis untuk diterapkan : pembuatan waduk dan deep tunnel di area strategis banjir
Anggota : Diandra, Azka, Danang, Abian