Minggu, 08 September 2013

resume seminar bella marcia



Resume Seminar OSKM ITB 2013

Bella Marcia (16713022), FTI


Sehari sebelum penutupan OSKM, diadakan seminar OSKM yang mengundang para narasumber hebat, seperti Pak Gita Wirjawan –Menteri Perdagangan Indonesia-, Ibu Tri Mumpuni, dan narasumber hebat lainnya. Yang mebuat seminar ini semakin menarik adalah moderatornya sendiri, yaitu Maria Selena, Puteri Indonesia 2011 yang merupakan alumni SBM ITB.
                 Pak Gita yang tampil sebagai pembicara pertama banyak sekali membahas soal keadaan perekonomaian Indonesia maupun dunia. Beliau menyampaikan bahwa tingkat konsumsi bangsa Indonesia, yang bisa berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi, selalu naik setiap tahunnya.  Jika selalu konsisten untuk meningkat sebesar enam persen per tahunnya selama sepuluh tahun, Indonesia bisa menjadi Negara yang maju. Namun, ada kekhawatiran bahwa yang diuntungkan lebih banyak adalah produsen asing, bukan merah putih sendiri.
                Middle income trap adalah salah satu masalah yang juga sedang dihadapi di Indonesia. Middle income trap adalah keadaan dimana Indonesia tidak bisa menghasilkan/memproses sumber daya yang dimilikinya menjadi produk-produk yang dapat bernilai tambah. Hal ini semakin membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara di sekitarnya. Pak Gita menyampaikan pesan untuk kami, mahasiswa Institut Teknologi Bandung, untuk menjadi insan-insan akademis yang bisa berteknologi dan berbudaya agar dapat memajukan Indonesia.
                Beliau juga menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang bisa menjawab tantangan jamannyadan juga bisa responsif dengan permintaan rakyatnya. Produk pendidikan, seperti seorang mahasiswa, adalah senjata baik yang dapat digunakan oleh bangsa Indonesia. Kesimpulan dari apa yang disampaikan oleh beliau adalah jadilah seorang mahasiswa yang kreatif, terampil, berteknologi, memiliki semagat kebangsaaan, dan selalu menjunjung tinggi nilai kearifan lokal.
                Salah satu perwakilan dari organisasi Wanadri yang menjadi pembicara selanjutnya berhasil mengenalkan kekayaan alam yang dimiliki oleh Indoesia kepada para pendengar. Wanadri sendiri adalah sebuah organisasi yang berisikan para penjelajah rimba dan pendaki gunung di Indonesia. Banyak sekali prestasi membanggakan yang pernah ditorehkan oleh para anggotanya dalam menjelajah negeri ini.
                Ibu Tri Mumpuni, seorang pemberdaya listrik yang dianugerahi Aschen Awards 2012, maju sebagai pembicara yang ketiga. Yang disampaikan oleh beliau juga tidak kalah menarik dibandingkan pembicara sebelum-sebelumnya.
                Yang terakhir dan juga yang paling menginspirasi, menurut saya, adalah Saska. Beliau adalah seorang alumni teknik elektro ITB 2002 yang juga merupakan CEO dari Riset Indie. Riset Indie adalah suatu wadah, yang dibuat oleh beliau, yang beranggotakan mereka-mereka yang ingin bersama-sama untuk meneliti atau mengkaji sebuah kejadian atau fenomena ditinjau dari segi sosial, eknomi, politik, maupun lingkungan yang bisa dijadikan sebuah usaha yang berkelanjutan. Riset Indie yang belum lama didirikan ini baru pernah melakukan tiga kali penelitian ; Polaroid, animatronic, dan yang masih dalam proses adalah angkot day.
                Yang banyak menyedot perhatian para pendengar adalah cerita tentang pengalaman beliau sejak berkuliah hingga menjadi beliau yang seperti sekarang ini. “ITB adalah kawah candradimuka yang siap menempa setiap mahasiswa yang menuntut ilmu disana, ITB dapat diumpamakan sebagai rahim yang kemudian dapat melahirkan menusia-manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain dan tentunya diri mereka sendiri”, katanya. Dari apa yang beliau sampaikan, saya menangkap sebuah pesan penting bahwa kita perlu memulai sesuatu untuk memberikan pengaruh dan kontribusi bagi bangsa Indonesia  cukup dari hal yang kecil terlebih dahulu. Yang penting, apa yang kita lakukan setidaknya memberikan dampak untuk menuju ke perubahan yang kita inginkan.
               



Tidak ada komentar:

Posting Komentar