Hari ini kami, maba 2013, memulai hari dengan berkumpul di
saraga. Kami mendapat tugas angkatan untuk membuat tulisan #untukindonesia.
Tiap huruf terdiri dari 12 kelompok. Alhamdulillah, kami dapat
menyelesaikannya. Hari dilanjutkan dengan mendengarkan seminar dari beberapa
narasumber yang di pimpin oleh seorang moderator, Maria Selena, Putri Indonesia
2011, alumnus SBM ITB:)
Narasumber pertama di seminar ini adalah bapak Gita Wirjawan.
Bapak Gita adalah seorang Menteri Perdagangan sekaligus Ketua PBSI. Bapak Gita
mengingatkan kita bawah kita, sebagai generasi muda, harus terus memajukan
Indonesia. Kita harus meng-garudakan Indonesia sepertia Korea yang
meng-gangnam-an diri mereka. Mungkin masih banyak yang berfikir kalau
perekonomian Indinesia masih terpusat di pulau Jawa saja, atau malah hanya di
Jakarta. Memang, beberapa tahun lalu hanya 9% dari total pendapatan nasional
yang berasal dari luar Pulau Jawa. Namun pada tahun 2012, 46% pendapatan
Indonesia sudah berasal dari luar Pulau Jawa. Di harapkan, kita bisa terus ikut
dalam pembangunan negeri kita tercinta ini.
Narasumber kedua berasal dari WANADRI. Sebuah perhimpunan
pecinta alam. Dalam seminar ini kita diingatkan bahwa Indonesia terdiri dari
begitu banyak pulau, suku, serta penduduknya yang sangat beragam. Maka dari itu
kita harus terus melestarikan apa yang telah Tuhan berikan kepada bangsa kita.
Jangan sampai ada bagian-bagian dari alam maupun kebudayaan Indonesia yang
diambil oleh negeri lain.
Selanjutnya seminar dilanjutkan oleh narasumber ketiga, ibu Tri
Mumpuni. Ibu Tri Mumpuni adalah orang yang sangat peduli dengan sekitar. Dari
materi beliau kita diingatkan bahwa tidak semua orang bisa seberuntung kita.
Masih banyak desa2 di Indonesia yang tidak memiliki listrik. Padahal desa
tersebut berjarak cukup dekat dengan kota besar. Tak jarang juga di lokasi
tersebut, sebenarnya terdapat potensi-potensi alam yang dapat dijadikan sebagai
tenaga pembangkit listrik. Namun sayang, pemerintah belum memberikan fasilitas
yang cukup. Sistem ekonomi di negeri ini pun terasa tidak adil. Ada masyarakat
Indonesia yang sudah mampu membeli sebuah perusahaan di luar negeri seharga Rp
6tirlyun. Namun masih banyak juga yang hanya berpenghasilan 20.000 per hari.
Narasumber yang terakhir adalah kak Saska dari Riset Indie. Kak
Saska juga merupakan alumnus ITB jurusan Teknik Elektro 2003. Salah satu hasil
yang telah diciptakan oleh riset indie ini adalah Alinea. Alinea merupakan
robot alien, namun karena robot ini mencerminkan seorang wanita, maka robot ini
diberi nama Alinea. Project selanjutnya yang akan diusung oleg riset indie
adalah angkot day yang akan di laksanakan pada tanggal 20 September 2013.
Angkot day akan men-carter satu trayek angkot kalapa-dago untuk melakukan
survey, apa yang dirasakan penumpang saat angkot-angkot tersebut beroperasi
secara aman, nyaman, dan tidak "nge-tem". Kak Saska juga mengingatkan
kepada kita agar kita tidak takut untuk melakukan kolaborasi dengan orang lain.
Karena perubahan bisa datang dari siapa saja, termasuk kita.
Seminar ini ditutup dengan sesi tanya jawab dari peserta dan
twitter. Walaupun melelahkan, kita dapat menarik banyak kesimpulan dan manfaat
dari serangkaian acara seminar ini. Semoga seminar ini dapat menjadikan kita
sebagai pribadi yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi nusa dan bangsa:)
Regards,
Azka Nadhira (19713171)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar